reaksi oksidasi pada
hidrokarbon
1.
Reaksi
Oksidasi pada Senyawa Hidrokarbon
@Reaksi Pembakaran / Oksidasi
Merupakan reaksi yang melibatkan
oksidator seperti O2. Reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon
akan menghasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Contoh :
C3H8
+ 5O2 → 3CO2 +
4H2O
Pembakaran tak sempurna akan
menghasilkan karbonmonoksida (CO) dan uap air (H2O) :
CH4
+ 3/2 O2 →
CO + 2H2O
Suatu senyawa
alkana yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air
disebut dengan reaksi pembakaran. Perhatikan persamaan reaksi oksidasi pada
senyawa hidrokarbon berikut.
CH4(g) + O2(g) → CO2(g)
+ H2O(g)
Reaksi pembakaran
tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada senyawa metana (CH4)
dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu atom karbon. Kedua senyawa
tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan oksidasi atom
karbon pada senyawa metana adalah –4, sedangkan bilangan oksidasi atom karbon
pada senyawa karbon dioksida adalah +4.
Bilangan oksidasi
atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami oksidasi), sedangkan
bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menuruh
A. Reaksi
oksida asam dan air membentuk senyawa asam yang mengandung oksigen,
v Karbon
dioksida dengan air membentuk asam karbonat
CO2 +
H2O → H2CO3.
v Sulfur
Dioksida dengan air membentuk asam sulfit
SO2 +
H2O → H2SO3
v Dinitrogen
Trioksida dengan air membentuk asam nitrit.
N2O3 + H2O → 2HNO2
v Difosfor
Trioksida dan air menghasilkan asam
fosfit
P2O3
+ 3H2O → 2H3PO3
B. Reaksi oksida basa dengan air membentuk senyawa
basa yang mengandung OH.
v Natrium
oksida dengan air membentuk natrium hidroksida
Na2O
+ H2O → 2NaOH
v Kalsium
oksida dengan air membentuk kalsium hidroksida
CaO
+ H2O → Ca(OH)2
Reaksi asam-basa senyawa organik..
Reaksi asam-basa adalah reaksi yang
mendonorkan proton dari sebuah molekul asam ke molekul basa. Disini, asam berperan sebagai donor proton dan basa berperan sebagai akseptor proton.
Klasifikasi asam-basa pada senyawa
organik pada umumnya mengikuti teori asam-basa Bronsted –Lowry. Penentuan
kekuatan asam-basa dapat dilihat dari arga pKa atau pKb-nya. Tetapi untuk
senyawa-senyawa organik. Yang perlu diingat bahwa asam kuat akan menghasilkan
basa konjugasi yang stabil, begitu juga sebaliknya akan lebih kompleks.
Kebanyakan asam adalah netral, maka basa
konjugasi dari sebagian besar asam bermuatan negatif, karena asam tersebut
kehilangan proton. Untuk itu perlu dipelajari struktur macam apa yang
memberikan kestabilan muatan negatif, sebagaimana anion basa konjugasi yang
lebih stabil, maka asamnya pun lebih kuat.
Definisi Brønsted-Lowry:
Asam adalah pendonor proton (H+) donors; basa adalah penerima
(akseptor) proton. Melingkupi definisi Arrhenius
Salah satu contoh asam
organik adalah Asam asetat, asam
etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang
dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki
rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali
ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H.
Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan
higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.
Contoh: CH3COOH(aq)
+ H2O(l) → H3O+(aq)CH3COO-(aq)
:
****Permasalahan:
1. Reaksi oksidatif pada senyawa hidrokarbon
-
Reaksi oksidatif
merupakan reaksi pembakaran yang melibatkan o2 dalam prosesnya, yang
saya ingin tanyakan adalah pada saat kadar O2 sedikit , mengapa
proses pembakaran terhambat dapatkah kita mengganti senyawa O2 dengan
senyawa lain dalam proses pembakaran tolong buatkan contoh reaksinya?
2. Reaksi asam basa pada senyawa organik
-
asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai
pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan.
Dari keterangan tersebut, dari manakah muncul rasa asam dan aroma tersebut,
bagaimana proses yang terjadi hingga tercipta rasa dan aroma asam?